Relaksasi Pikiran
By. Desi
Lisans Student (S1) of Mathmatic METU (Meadle East technical University)
Islam- agama yang paling sempurna. Dengan Al-Quran nya, ia menjawab segala pertanyaan, menyelesaikan segala persoalan, menjelaskan habluminallah dan habluminannas. Manusia, makhlukNya yang paling sempurna, telah dibekali dengan ruh, jasad dan akal. Selain hati, tubuh kita juga mempunyai hak untuk diperhatikan dan diistirahatkan. Dibalik seruan jihad dan perang, para sahabat tetap merelaksasikan pikiran. Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata “pikiran akan lelah, seperti halnya badan, untuk itu perlakukan mereka dengan humor dan segarkan pikiran kalian dari waktu ke waktu karena pikiran yang lelah akan buta”. Sahabat yang lain, Abu Darda, beliau juga berkata “saya menghibur hati (dengan sesuatu yang nyata) untuk menguatkannya dalam mencari kebenaran”.
Cara lain untuk merelaksasi pikiran adalah dengan bercanda; namun, jangan berlebihan dan jangan mengandung dusta. Juga, jangan bercanda tentang masalah serius. Seperti peribahasa (dalam bahasa inggris) “ season your conversation with humor in the same proportion as you season your food with salt”. Atau dengan menyanyi dan (mendengarkan) musik. Islam mengizinkan bernyanyi untuk hiburan seperti pada hari raya, nikah dan aqiqah. Untuk kaum hawa, karena suara kita adalah aurat, sebaiknya jika akan bernyanyi,lakukanlah disaat semua audience perempuan. Namun, islam juga memberi batasan dalam hal ini seperti:
1) Lagunya jangan menentang islam (jangan yang membuat kita pesimis)
2) Cara bernyanyi, jangan membuat orang terangsang
3) Dan pastinya jangan berlebihan
Dan cara terakhir yang mungkin dapat dilakukan adalah menonton film. Islam mengizinkan kita untuk menonton jika bebas dari unsur yang mengandung dosa dan immorality dan jangan sampai melalaikan waktu untuk beribadah. Dan yang tidak kalah penting juga, ambilah hikmah dari film yang kita tonton. Dan ingatlah scenario Allah jauh lebih indah dari film-film yang kita tonton karena Dialah sutradara terbaik.
LKSMIT 