KONSTRUKSI PERADABAN

Disampaikan oleh Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, Keynote Speaker dalam acara Democratic and Economic Youth Summit (DEYS) 2013 oleh Persatuan Pelajar Indonesia Istanbul (**)

26 Oktober 2013. Kozyatağı Kültür Merkezi Kadıköy, Istanbul-Turki.

==================

IMG_4795

HAL yang pertama kali saya ucapkan ketika turun dari pesawat Turkish Airline adalah ‘Inilah pertama kali saya menginjakkan kaki di bumi Muhammad Al-Fatih’. Ibnu Qayyim dan Ibnu Khaldun pernah berbicara panjang lebar mengenai syarat-syarat sebuah peradaban. Satu diantara syarat peradaban itu adalah masyarakatnya masih punya harapan. Tak salah jika kita bernyanyi ‘Harapan itu masih ada’.

Suatu ketika pemerintahan Turki jatuh kepemimpinan Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924. Pada waktu itu Jawa Barat masih sebagian kawasan hutan sedangkan Istanbul pada waktu itu sudah menjadi kota besar, kota yang memegang peranan penting bagi dunia. Kemajuan peradaban ini tidak lain disebabkan oleh spirit keagamaan, spirit keislaman. Dan agama lain menjadi perekat di berbagai belahan dunia untuk membangun kebebasan, membangun kemerdekaan, dan membangun peradaban dlam waktu yang bersamaan.

Tentulah masih kita ingat ketika pemerintahan Umar bin Abdul Aziz bahwa tak seorangpun yang berhak menerima zakat pada waktu itu. Coba bayangkan dengan peradaban masa sekarang, tentu sangat jauh berbeda. Kesuksesan di masa itu mereka torehkan karena mereka berpegang teguh pada nilai-nilai agama. Continue reading

“Hadirkan Semangat Sumpah Pemuda untuk Membangun Great Indonesia”

Disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam Gala Dinner bersama mahasiswa Indonesia di Turki pada tanggal 27 Oktober 2013 di Hamdi Restaurant, Eminönü, İstanbul.**

***

AHER

Sumber foto : islamediaonline

Pertama-tama, mari kita bersyukur ke hadirat Allah swt Tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya pada malam hari ini kita bisa berkumpul bersama dalam acara yang sederhana tapi menyimpan cita-cita yang tidak sederhana. Kata para orang tua, boleh acara itu sederhana, boleh format kegiatan sederhana tapi tidak boleh bercita-cita sederhana. Kita dilarang bercita-cita sederhana agar terus memiliki cita-cita yang besar.

Hadirin sekalian, anak-anakku sekalian, hari ini tanggal 27 Oktober, jangan lupa besok 28 Oktober adalah perayaan Hari Sumpah Pemuda.  Tadi saya sempat ngetwit di twitter bahwa Sumpah Pemuda itu menyimpan sejumlah makna. Pertama, adalah komitmen para pemuda membangun kebersamaan untuk sebuah cita-cita besar bernama Indonesia Merdeka. Yang kedua, Sumpah Pemuda adalah perekat perbedaan yang ada. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan, sebagaimana persamaan pun adalah sebuah keniscayaan. Tentu tidak boleh kita berhenti pada dua kalimat ini. Pada saat Allah swt menciptakan perbedaan juga menciptakan persamaan. Ternyata persamaan yang Allah ciptakan di antara kita lebih banyak daripada perbedaan yang ada. Oleh karena itu, pemuda-pemuda tahun 1928 juga membangun sebuah komitmen untuk menghadirkan perekat perbedaan tersebut sehingga perbedaan itu saling dipahami, saling hormat-menghormati, dan kemudian membangun sebuah bangunan bersama-sama dengan perekat yang sangat kuat untuk menghadirkan Indonesia merdeka. Itu yang kedua. Yang ketiga, Sumpah Pemuda juga merupakan sebuah pengorbanan karena pada saat itu para pemuda punya kesadaran yang sangat tinggi untuk melepaskan kepentingan-kepentingan kelompok, etnis, organisasinya demi hadirnya sebuah kesatuan yang kuat untuk membangun Indonesia merdeka. Saya kira dari 3 hal tersebut, yakni kebersamaan, perekat, dan pengorbanan mari kita jadikan cermin untuk membangun Indonesia di masa depan. Continue reading

8 Ibadah di Bulan Dzulhijjah

Sekarang bulan Dzulhijjah. Jika bulan ini disebut, maka dalam pikiran kita spontan teringat pada dua hal: pertama, tiap minggu kondangan karena banyak yang menikah, dan kedua, nyate bareng sama tetangga sehabis motong kambing kurban. Padahal, bulan Dzulhijjah lebih dari itu. Secara khusus Rasulullah saw. menyebut keutamaan bulan ini, terutama untuk 10 hari pertama di awal bulan.

Dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari)

Dari Umar r.a., bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad)

Karena itu, jika kita ingin menjadi orang yang dicintai Allah swt., jangan sia-siakan kesempatan ini untuk taqarrub kepada Allah swt. dengan banyak-banyak melakukan ibadah. Setidaknya ada delapan ibadah yang bisa kita lakukan, yaitu: Continue reading

Pemuda; Tunas Baru Harapan Bangsa

ke-Gua-Ashabul-Kahfi-300x200

Ingatkah kita akan Kisah Pemuda Kahfi?

“Beri aku sepuluh pemuda,” kata Bung Karno dalam pidatonya yang menggebu-gebu hari itu, “maka akan aku rubah dunia.”Lanjutnya.Kalimat yang diungkapkan oleh presiden pertama RI ini terlihat begitu membekas di hati para pemuda di zaman perjuangan saat itu.Bahkan mantra sakti ini masih terus dibacakan secara berulang-ulang di sekolah-sekolah umum hingga saat ini. Ucapan sang singa podium ini ternyata mampu menggetarkan tiang zaman, bahkan tak terkikis oleh rentang waktu yang menganga.Hanya ucapan singkat, tentang pemuda. Ya, pemuda yang menjadi bakal tunas bangsa kedepan. Generasi yang akan memangku tangkup pemerintahan, yang di bahu mereka terpanggul harapan agarmampu untuk memperbaiki kondisi negeri ini.

Mari kita kembali melawan arus perputaran masa.Menyusuri lembaran-lembaran buku sejarah, berarti kita tengah menggunakan mesin waktu dan kembali ke masa lalu. Meruntut sisa-sisa perjalanan panjang para pejuang terdahulu.Pasti sudah tak asing lagi dalam ingatan teman-teman, tentang Al-Fatih yang menaklukan Konstantinopel di usia ke 21 tahun. Juga peran Shalahuddin Al-Ayyubi dengan penaklukan Darussalam (Jerussalem) yang ia lakukan.Atau peran Thariq ibn Ziyad dengan menekuk lutut pasukan salib di Andalusia (Spanyol sekarang).Ataupun peran seorang Ja’far ibn Abu Thalib yang mampu menyelamatkan kaum muslimin di negeri Habasyah atas kepiawaiannya berbicara ketika merekadalam kejaran kaum Quraisy. Atau juga peran besar bercahaya seorang Mush’ab ibn Umair sang duta muslim pertama, yang mampu membuka jalan bagi kaum muslimin untuk bisa hijrah ke Madinah, dan karena perjuangannya inilah Madinah akhirnya menjadi sentral bagi penyebaran Islam di masa-masa Rasulullah. Bahkan hingga kekhalifahan 4 sahabat terkemuka.Ini semua dilakukan oleh punggawa-punggawa muda di zaman itu, bukan dibuka oleh orang-orang tua. Continue reading

Mandiri di Perantauan

Oleh : Fatimah Azzahra

TOMER Ankara Universitesi-Bursa 2013

DSC06447Jika kalian salah satu dari applicant yang beruntung menerima notifikasi berawalan “tebrikler” maka sekali lagi selamat! Selamat atas perjuangan dan segala prosesnya, selamat atas manifestasi apik ikhtiar dan takdir Allah, selamat atas keberhasilannya mengolah kebimbangan-kebimbangan, mengubah prasangka negatif menjadi prasangka positif, selamat karena telah berani memutuskan, selamat karena akan memulai tahapan hidup yang baru—sebagai penerima beasiswa Turkiye Burslari 2013, menjadi bagian Indonesia di bumi Fatih. Sekali lagi selamat! Continue reading