Dewi Wuri

Secuil Nikmat Dari Nikmat-Nya Yang Tak Terhingga

“Selamat Datang Jundullahku..  Afta-ul Fath Ridhallah

Siang itu aku agak gusar, antara kawatir , bahagia, dan harapan bercampur jadi satu, bagaimana tidak…pengumuman diterimanya beasiswa suamiku ke turki bertepatan dengan kehamilanku 6 bulan. Wah bakalan ditinggal nih sama suami terlintas dalam benakku. Sementara mertua ada di lain kota dan orang tuaku telah lama kembali ke rahmatNya. Hmm kalau menolak kesempatan beasiswa, pengalaman baru dan kesempatan untuk jihad dalam ilmu jadi terbuang. Kesempatan yang Allah berikan kepada hambaNya ini  belum tentu terulang kembali, pikirku lagi.

Ketika was was dalam hati kita menghinggapi kita hendaklah kita mengingat  dalam firmanNya :

Qs 7:201

إن الذين اتقوا إذا مسهم طائف من الشيطان تذكروا فإذا هم مبصرون

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.”

Jatuh tempo keberangkatan suami pun tiba…

Ya Allah bantulah kami dalam menjalani semua ketentuanMu ini…

Doa dan ikhtiar yang waktu itu aku pikirkan. Doa agar dapat melewati kesibukan keseharian seorang diri tanpa suami dan orang tua. Hmm berat untuk dibayangkan, kandungan sudah mulai besar, 4 anak harus diantar sekolah dengan jarak yang lumayan tidak berdekatan dari rumah. Sedangkan kata beberapa orang kondisi seperti ini tak boleh menyetir mobil terus. Tapi ya, apa boleh buat, yang penting aku percaya Allah selalu memberi yang terbaik bagi umatnya. Yang penting husnudzan pada Allah, bahwa semua akan baik-baik saja.

Kondisi kandungan seperti ini, kalau nyetir mobil sudah kena ke setir tuh he..he. Pulang nganter pekerjaan rumah telah menunggu tugas-tugas yang lainnya mulai dari cucian baju, piring, bersih-bersih dan kegiatan di luar rumah sudah menunggu :) waww tetep semangat.

Satu hal yang kuyakini bahwa Allah tidak memberi ujian melainkan sesuai kemampuannya. Dalam  Qs 2:286

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”    

Semoga ayat tersebut dapat senantiasa mengingatkan diriku dan semua umatNya agar selalu menapaki ketentuan dariNya dengan penuh semangat dan keyakinan akan bisa melewatinya dengan baik, sabar dan tawakal, tentu saja harus selalu diiringi doa agar diberi petunjuk serta kemudahan dari Allah SWT disamping ikhtiar  semaksimal mungkin.

Pertolongan Allah datang kembali…..Subhanallah sekali lagi Allah membuktikan kebenaran firmanNya yaitu apabila kita menayakan tentang Allah maka sesungguhnya Allah itu dekat.( QS 2:186)

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون

 ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”

Tak kusangka ada tawaran menarik dari temanku bu Dina namanya, beliau mebawakan seorang khadimat untukku.

Alhamdulillah khadimat kami pun sudah mengerti  tentang pentingnya menutup aurat (berjilbab) dan sudah lumayan fasih bacaan qurannya krn kebetulan jebolan pesantren. Sebetulnya pada awalnya  aku ragu menerima khadimat di rumah karena kawatir masalah, emmm bayar pakai apa karena kebayang gaji suami bakalan merosot tajam sementara kebutuhan tidak bisa dibayangkan :) .

Selain kekawatiraan masalah biaya, aku kawatir juga terhadap pengaruh yang tidak sesuai dengan kebijakan keluarga kami, tapi dengan melihat kondisi khadimat semacam ini yang jarang didapatkan semua orang dan nampaknya khadimat ini bisa diajak untuk bekerjasama menciptakan kondisi yang baik bagi anak-anak kami maka aku memutuskan untuk menerima dengan Bismillah……semoga Allah membantu urusan urusan kami berikutnya…

Waktu hari H sudah mulai dekat, waktu itu saya belum tahu apakah  suami bisa datang untuk menemaniku di saat melahirkan nanti atau tidak.

Ditambah lagi dari hasil darah ternyata hemoglobinku teramat rendah dan menurut dokter itu tidak baik bagi persalinan karena akan menyebabkan pendarahan yang fatal…hmm…astaghfirullah..

Tapi sebagai seorang muslimah, ibu sekaligus juga sosok yang harus menjadi teladan bagi anak2nya minimal :) kita tidak boleh kalah dengan perasaan was-was yang datangnya dari syetan.

Jadi kembali kita memikirkan planning seandainya suami belum bisa datang. Mengandalkan mertua yang jauh di luar kota, tentu tidak bisa, saudara pun  jauh, meskipun  sebetulnya teman-teman banyak yg menawarkan diri untuk membantu, tapi aku termasuk orang yang agak enggan merepotkan orang lain. Aku lebih senang berusaha untuk mandiri. Dan di keluarga kami, kami mencoba menanamkan kemandirian tersebut pada anak. Jadi langkah yang harus ditempuh adalah menyiapkan anak2 untuk menghadapi hal yg tidak terduga misalnya saja kelahiran bayi tiba2 :)

Akhirnya dicoba membuat planning bagi tugas waktu itu , anak pertama menemani ke RS Bersalin dan anak 2,3 dan 4 harus bisa bekerjasama di rumah untuk saling menjaga terutama apabila khadimat pulang kampung seperti saat sekarang, khadimat pulang 2 minggu karena kakaknya meninggal. Innalillahi wa ina ilaihi rojiun.

Kembali ke rencana bila anak-anak sendirian, ya tentu saja isi kulkas sudah aku persiapkan dengan persediaan makanan yang mudah untuk disajikan sendiri oleh anak2 :) seperti telor, sosis, nuget, vegetables yg siap pakai seperti jagung, kacang polong dan buncis yang sudah tinggal dihangatkan. Tidak lupa nasehat serta support kepada mereka harus terus menerus diberikan dan berdoa pun juga jangan pernah lupa. Aku coba adukan keluh kesahku pada Allah yang Maha Perkasa.

Qs 27:62

أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويجعلكم خلفاء الأرض أإله مع الله قليلا ما تذكرون

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).

Qs 12:86

قال إنما أشكو بثي وحزني إلى الله وأعلم من الله ما لا تعلمون

Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”

Aku ceritakan planning ini yaitu misi menyambut kelahiran adik bayi he…he….dengan penuh semangat kepada mereka bagaikan anak2 diajak untuk memainkan tokoh-tokoh dalam sebuah pertunjukan seru :)

Alhamdulillah anak-anak muncul jiwa patriotnya:), mandirinya dan penyayangnya. meskipun terkadang suka bertengkar juga, dua anak yang terkecil itu kadang bertengkar cuman gara-gara rebutan pingin pelukan dengan ibunya, semua pengennya di depan ibunya :)

Hi..hi jadi lucu kalo mengingatnya kembali. Yah kalo sdh begitu hmm dua anak tersebut aku coba pisahkan di kiri dan kanan saya dan karena ribut maka konsekuensinya kedua-duanya harus pijet ibunya, nah ternyata cara ini lumayan jitu untuk membuat mereka cepet tidur :) ).

Tapi Subhanallah anak-anak ini memang penyejuk hati, suatu hari ketika aku tiba-tiba sakit setelah dari aktifitas di luar, mereka semua berkumpul tanpa diminta ada yang pijit kepala, ada yang pijit kaki, ada yang memelukku dengan pelukan hangat, ada yg bikin minuman wah, rasanya hati ini bahagia meskipun kepala teramat pening dan badan kecapean.

Qs 3:14

زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة والأنعام والحرث ذلك متاع الحياة الدنيا والله عنده حسن المآب

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Qs 40:8

ربنا وأدخلهم جنات عدن التي وعدتهم ومن صلح من آبائهم وأزواجهم وذرياتهم إنك أنت العزيز الحكيم

“Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shaleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

 ”Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Qs 3:38

Amin ya Allah….

Ya kita kembali lagi ke topik tentang planning tadi ya…

Aku berencana untuk menyetir mobil sendiri ketika hari H, meskipun harus disertai rasa sakit saya sudah bertekad akan menghadapinya, namun suamiku tak mengijinkan rencana ini karena kawatir terjadi hal yang tidak kita inginkan tahu sendirilah gmn rasanya kl urusan dg kelahiran :) . Ya bagi ibu-ibu yang sudah pernah mengalaminya pasti faham :) , atau bagi suami-suami yang pernah mendampingi sang istri berjihad, meregang nyawa demi munculnya penerus generasi islam yang diridhoiNya :) , amin,….. tentu juga faham.

Waktu itu kami sudah bersiap-siap menghadapi kemungkinan2 tersebut..tp Alhamdulillah ternyata Allah mengabulkan doaku…

Subhanallah aku mendapat kabar bahwa suamiku akan berusaha untuk pulang tanggal 17 desember 2010. Tp menurut dokter kelahiran sekitar tgl 10-15 an. Ah…tp itu baru menurut manusia…masih sangat mungkin berubah, sebersit harapan sekaligus keyakinan Allah Maha Tahu kebutuhan hambaNya. Dan hanya Allahlah yang mengetahui apa yang ada dalam rahim.

Qs 31:34

إن الله عنده علم الساعة وينزل الغيث ويعلم ما في الأرحام وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس بأي أرض تموت إن الله عليم خبير

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 

Masuk bulan Desember minggu 1, kontraksi makin sering dan pada suatu malam terasa bayi mencoba mendesak ingin melihat dunia segera..Astaghfirullah…kucoba tenang… kukatakan pada si bayi dalam rahimku sambil kusayang dia dan kucoba katakan..sayang …sabar ya…tunggu bapak..tunggu kakak2 libur, ibu sekarang sedang mengurus kakak2 mu dulu… kasihan kalau ibu harus melahirkan adik sekarang, nanti siapa yang akan mengantar kakak2mu sekolah, sekarang mereka sedang ujian sayang…

Subhanallah…Allah mendengarnya dan menyuruh bayiku bersabar…dan seketika aku merasa…bayiku mengurungkan niatnya melihat dunia secepat dan mengundurkan waktunya sesuai ketetapanNya. Alhamdulillah lega rasanya…

Doaku dalam sujudku…ya Allah semoga kalau suamiku pulang, suamiku bisa istirahat sehari agar tidak terlalu capek menemani kelahiran anak ke 5 kami, setelah itu besoknya kita bisa jalan2 sekeluarga dulu, mungkin ke bogor atau kemanalah yang penting kerinduan keempat anak kami terpenuhi dan semoga bayi ini lahir pada saat kakak2nya libur atau paling tidak sedang tidak ujian…setelah itu baru aku tenang melahirkan insya Allah.

Sekali lagi Allah mengabulkan doa hambaNya.

Pada tanggal 18 dini hari suamiku tiba di bandara senangnya Alhamdulillah, dibawakannya sajadah dan souvenir pesananku untuk para tetangga dan kerabat serta saudara -saudara kami. Sebagai tanda sayang kami pada mereka semua, dalam hadist mengatakan saling memberi maka engkau akan saling menyayangi. Cintailah saudaramu seperti engkau mencintai dirimu sendiri. Karena alasan itulah beratnya koper suamiku tak dihiraukannya begitupun kesulitannya dalam membawa tas karena kopernya jebol begitu juga dengan ranselnya. Sehingga koper dan ranselnya harus dibungkus dengan selotip. Wah ha…ha pulang sih dari luar negeri bok….tapi… barang bawaanya jelek amir he…he..tas sobek dimana2 jadi lucu kalo mengingatnya :) .

Besoknya kami hanya mengisi waktu dengan bercerita pengalaman masing2 dan istirahat karena ya suami masih capeklah..

Besok paginya tanggal 19 kami memutuskan untuk jalan2 ke daerah sentul sekedar beli pisang :) semula kita memang berencana menginap sehari tapi feeling seorang ibu hamil mengatakan bayi kami sudah lama bersabar menunda untuk bertatap muka dg saudara saudaranya dan orang tuanya :) . Kami memutuskan untuk pulang dan sampai di parung bogor suamiku mengantuk berat hingga menyetir sampai tertidur, wah aku berinisiatif untuk mengambil alih tugas sebagai sopir. Meskipun aku dilarang suami karena aku sdh mendekati hari H. Tapi daripada terjadi sesuatu, lebih baik aku saja yang menyetir sembari terus memohon perlindungan dan kelancaran pada Allah. Sambil kuhitung setiap 15-20 menit rahim mulai kontraksi tp terus saja aku berusaha berdzikir dan berdoa agar aku dapat tetap tenang mengantar keluargaku sampai rumah.

Sekali lagi Alhamdulillah kami tiba dengan selamat di rumah, setelah itu berjamaah sholat maghrib bersama anak-anak lalu aku minta suamiku menani periksa ke RS. Dan ternyata memang sudah terjadi pembukaan tanda kelahiran sebentar lagi dan tentu saja aku diminta pihak RS untuk mulai menginap. Tapi tadi kami belum pamit ke anak-anak, khawatir mereka menunggu dan akhirnya kami memaksa untuk pulang dulu. Kira-kira 25 menit perjalanan pulang. Alhamdulillah akhirnya bisa berpamitan dan shalat isya berjamaah bersama anak-anak. Kemudian aku cerita kondisiku kepada mereka semua dan meminta anak anak untuk ikut mendoakan aku dan adik mereka agar dapat selamat dan lancar, sementara suami mendongengi anak-anak, aku berkemas dan kamipun akhirnya kembali berangkat ke RS. Kira2 jam 10 atau 11 malam, kami sampai di sana. Aku sangat berharap bisa melahirkan pagi, karena aku sudah terlalu capek dan lagi lagi Subhanallah jam 8 pagi suara mungil bayi kami yang ke 5 lahir ke dunia dengan selamat dan sehat Alhamdulillah :)

Bidan dan perawat yang membantu kelahiran pun merasa heran karena tidak ada pendarahan seperti yg dikawatirkan bahkan darah yg keluar hanya 1 tetes saja bersama bayi. Bayi keluar dalam kondisi bersih  Allahu Akbar…. MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH” (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)

Subhanallah…ya begitulah ..

Allah tidak pernah absen dari permohonan hambaNya. Bahkan dalam hadist shahih mengatakan bahwa jika kita menengadahkan tangan memohon pada Allah, maka Allah akan malu apabila tidak memenuhi permohonan hambanya itu.

Semoga tulisanku ini dapat bermafaat sebagai motivasi bagi kita semua agar tetap  sabar dan semangat serta tawakal  dalam mengarungi samudra kehidupan ini yang skenarionya telah diatur olehNya. Selalu mengingatNya dalam keadaan sedih maupun bahagia. Jika kita mengingat Allah ketika kita dalam kondisi bahagia maka insya Allah , Allah akan mengingat kita dalam kondisi kita membutuhkan pertolonganNya.

Wallahu a’lam bish shawab.

Ankara, 13 April 2011.


Ibu Dewi Wuri.
Sie Kewanitaan LKSMIT.

2 thoughts on “Dewi Wuri

Leave a comment